Sya’ban Yang Dinantikan

Banjari Al-Jihad Surabaya

 

Hidup di dunia tidak selalu bahagia, pertemanan atau persaudaraan terkadang menghadapi masa perselisihan. Pekerjaan menemui kesulitan dan keputusasaan. Hubungan keluarga ruwet dan semakin jauh dari keharmonisan. Jika sudah seperti ini manusia lupa bahwasanya mengadu dapat dicurahkan ketika sholat fardhu. Jangan malah lari ke kelab lantas minum minuman keras demi mengalihkan pilu.

 Ingatlah hakekatnya Tuhan Allah adalah Dzat yang Maha Baik. Disaat semua orang kita datangi dengan keluhan masalah, lama kelamaan mereka akan menghindar. Beda cerita apabila mendekatkan diri pada Allah, selangkah saja berjalan kepada-Nya rangkulan kasih sayang terbuka. Semakin berlari mencari-Nya pintu ampunan sebagai balasan. Seperti ini Allah berikan untuk semua hamba-Nya.

Di samping itu, bentuk kasih sayang yang lebih besar ditujukan untuk kekasih-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW. Sampai Allah memilih satu bulan diantara empat bulan (Rajab, Sya’ban, Ramadhan dan Muharram). Pilihan Sya’ban dari ke empat bulan tersebut Allah khususkan sebagai bulannya Rasulullah. Sangat sesuai dengan posisi Nabi Muhammad sang penyandang gelar afdolul anbiya’ memperoleh bulan sya’ban yang juga dijuluki afdholus syuhur.

Selain ramadhan, sya’ban termasuk dalam bulan yang selalu ditunggu-tunggu. Sebab, disini kesempatan umat islam memperbaiki diri dengan menjaga ketaatan pada Allah Rabbi. Manusia tidak bisa menebak umur yang tersisa. Adanya sya’ban di tengah-tengah rajab dan ramadhan, jadikan peluang untuk meningkatkan kesetiaan kepada Tuhan. Karena sudah terlewat jika ingin mengulang di bulan rajab, dan terlalu lama jika menanti bulan ramadhan, belum tentu juga datangnya ramadhan bisa kita jumpai.

Tentang bulan sya’ban hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah mempertegas bahwasanya sya’ban adalah syahrun nabi (bulan nabi). وقد روى أبو هريرة رضي الله عنه أنه قال ان النبي صلى الله عليه و سلم قال: شعبان شهري، رجب شهر الله، ورمضان شهر امتى، شعبان هو الكفر، ورمضان هو المطهر.  Artinya; “Sya’ban adalah bulanku, Rajab adalah bulan Tuhanku, Ramadhan adalah bulan umatku. Sya’ban adalah bulan pemberangus dosa dan Ramadhan adalah bulan penyucian diri.

Adapun beberapa amalan yang bisa dikerjakan di bulan sya’ban diantaranya; puasa sunnah, memperbanyak sholawat, qiyamul lail, dan sebagainya. Puasa sunnah di bulan sya’ban dicontohkan langsung oleh nabi Muhammad. Hal ini sebagai ungkapan syukur dan mengagungkan bulan yang dipandang istimewa Allah. Bahkan Aisyah RA pernah mengatakan “Nabi Muhammad tidak menjalankan puasa sunnah lebih sering dibandingkan bulan selain bulan sya’ban”.

Dalam riwayat lain yang masih di koridor sya’ban, Bukhari Muslim mengatakan “Rasulullah menjalankan puasa selama satu bulan penuh kecuali beebread hari di bulan sya’ban”. Dari dua riwayat tadi, tentunya tidak perlu banyak alasan untuk menunaikan ibadah puasa sunnah. Karena kita tidak tau dari amal ibadah yang mana memperoleh keberkahan.

Amalan selanjutnya yaitu memperbanyak sholawat. Anjuran ini termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 56 “sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Pemberian bulan sya’ban yang penuh sejarah dan keistimewaan untuk nabi Muhammad merupakan bukti cinta yang luar biasa dari Allah kepada Rasul-Nya. Maka dari itu sya’ban yang penuh kemuliaan, penghormatan tertinggi, kebaikan serta cahaya jangan dibiarkan berlalu tanpa menyibukkan diri dengan amalan terbaik. Amaliyah bulan sya’ban bisa dijadikan sangu untuk menunjang di bulan Ramadhan kelak. Terus semangat dalam menjalankan amal kebaikan.

 

Bagikan

BACA BERITA