Sejarah Perayaan Maulid Nabi

SIMTUDDUROR

Perayaan Maulid Nabi adalah tradisi yang dilakukan oleh Sebagian besar umat muslim untuk memperingati hari lahir Rasulullah Muhammad Sholallahu Alaihi wa Salam pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Hijriyah. Asal-usul dari tradisi ini dimulai saat masa Daulah Fatimiyyah beraliran Syiah di Mesir, tepatnya pada Khalifah Al-Muiz li Dinillah ( 341-365 H). Pada tahun 511-569 H Sultan Nuruddin Zanki penguasa Daulah Zankiyah beraliran Sunni di Syiria juga melakukan tradisi perayaan Maulid Nabi, kemudian diteruskan secara besar-besaran oleh Sultan Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kaukabri ibn Zainuddin Ali bin Baktakin (549-630 H) Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Suyuthi, tidak kurang dari 300.000 dinar beliau keluarkan dengan ikhlas untuk bersedekah pada hari peringatan Maulid Nabi.

Sebagian ulama Islam Sunni/ Ahlusunnah menentang tradisi ini dikarenakan antisipasi mereka terhadap ajaran Syiah, namun Sebagian ulama berpendapat bahwa tradisi itu hukumnya boleh dan baik dipertahankan secara turun-temurun karena hal tersebut bermakna memuliakan Rasulullah S.A.W dan memberikan penghormatan atas kelahirannya. Mereka yang membolehkan berpegang dengan dalil dari ayat Al-Qur’an berikut yang artinya:

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.(QS Al-Ahzab ayat 56).

Selain itu ada juga dalil dari Hadist yang membolehkan merintis perkara baru yang baik, yang artinya:

Barang siapa yang memulai (merintis) dalam islam sebuah perkara baik maka ia akan mendapatkan pahala dari perbuatan baiknya tersebut, dan ia juga mendapatkan pahala dari orang yang mengikuti setelahnya, tanpa berkurang pahala mereka sedikitpun. (H.R. Muslim).

Rasulullah sendiri mensyukuri hari kelahirannya dengan berpuasa di setiap hari Senin. Karena itulah Sebagian ulama mempertahankan tradisi merayakan Maulid Nabi  untuk memaksimalkan rasa syukur Kaum Muslimin terhadap kelahiran Rasulullah S.A.W.

Tradisi merayakan Maulid Nabi di setiap negara berbeda-beda. Di Arab Saudi wilayah Hijaz terdapat tradisi kegiatan membagikan makanan kepada orang miskin dan menyumbangkan uang kepada organisasi lokal untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Di Indonesia perayaan Maulid Nabi di berbagai daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda. Di Yogyakarta tedapat tradisi Grebek, yaitu membuat gunungan yang terbuat dari hasil alam dan aneka makanan di halaman Masjid Besar Kauman yang nantinya Masyarakat akan datang untuk berusaha mengambil gunungan itu. Di Gorontalo ada tradisi Walima atau dzikiran di berbagai masjid di Gorontalo, sementara di rumah-rumah tiap keluarga juga membuatkan kudapan atau makanan tradisional khas Gorontalo. Di  negara Turki perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan menggelar pengajian pengajian besar baik itu di masjid maupun di Gedung pertemuan.

Dari sini disimpulkan bahwa tradisi perayaan Maulid Nabi adalah suatu kegiatan positif yang telah dilakukan oleh Kaum Muslimin di berbagai negara. Kegiatan tersebut berisikan amalan-amalan keagamaan yang bertujuan untuk memuliakan Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi wa Salam dan sudah disepakati oleh ijma’ dan qiyas ulama bahwa amalan tersebut meruapakan sutau perkara baru yang diterima oleh Allah dan bernilai pahala.

 

 

Sumber:

  • Nahdiyah & Saiffuddin, Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur’an dan Hadist / Volume 4, No.1. Juni 2021 / p-ISSN: 2615-2568  e-ISSN: 2621-3699 Maulid Nabi, Antara Islam dan Tradisi , Nahdiyah & Saiffuddin, STIQ Walisongo Situbondo.
  • Ulin Niam Masruri, Riwayah: Jurnal Studi Hadis issn 2460-755X eissn 2502-8839Tersedia online di: journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah, Perayaan Maulid Nabi Dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
  • Rahma Ambar Nabila, 10 Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Daerah di Indonesia, artikel dapat diakses melalui:

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6943133/10-tradisi-maulid-nabi-di-berbagai-daerah-di-indonesia

  • CNN Indonesia, Kenapa Tak Ada Perayaan Resmi Maulid Nabi Muhammad di Saudi? artikel dapat diakses melalui:

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230927183041-120-1004574/kenapa-tak-ada-perayaan-resmi-maulid-nabi-muhammad-di-saudi

  • Eve Candela F, Unik Banget! Inilah 10 Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Daerah Indonesia, artikel dapat diakses melalui:

https://mediaindonesia.com/humaniora/701299/unik-banget-inilah-10-tradisi-perayaan-maulid-nabi-di-berbagai-daerah-indonesia

  • Nuriel Shiami Indrapasha, Melihat Tradisi Maulid Nabi di Berbagai Negara, artikel dapat diakses melalui:

https://www.nu.or.id/internasional/melihat-tradisi-maulid-nabi-di-berbagai-negara-MtiYk

 

 

Bagikan

BACA BERITA