Pengarahan Jelang Umrah Wajib Bersama Pembimbing KBIHU Bryan Makkah

Pengarahan Jelang Umrah Wajib Bersama Pembimbing KBIHU Bryan Makkah

Makkah Al Mukarramah 7 Juni 2024 – Pengajian dan Pengarahan Jilid 3 Jamaah KBIHU Briyan Makkah digelar di lantai P Hotel Al Zayer Al Akhyar Misfalah Makkah Al Mukarramah, Jumat 7 Juni 2024, pukul 14.00 Waktu Makkah (Tauqit Makkah).

KH. Syukron Dzazilan mengajak jamaah bersyukur atas kedatangan mereka di Kota Suci Makkah. “Hotelnya bagus, ada aula pengajian, dan seluruh jamaah berada di satu hotel,” kesan beliau. “Saya yakin karena panjenengan adalah orang baik. Maka teruslah menjadi orang baik, agar terus mendapatkan pertolongan Allah,” tambah dai kondang ini.

Selanjutnya Abah Syukran meminta jamaah untuk tertib dalam segala hal, termasuk pengambilan dan pembagian konsumsi. Baik di Indonesia maupun di tanah suci semua jadwal harus dilaksanakan secara ontime. “Jadwal jam 14.00 ya jam 14.00 sudah di lokasi, jangan jam 14.00 baru berangkat dari kamar,” tegas beliau.

Sementara itu, dalam tausiyah dan arahan berikutnya, KH. Much Imam Chambali menasihatkan jamaah untuk banyak membaca buku-buku yang ada agar hajinya bahagia. “Semua buku yang ada di Makkah ini benar, tapi bukan satu-satunya yang benar. Di sini pahamnya Wahabi, jadi kalau terlalu dipercaya, nanti jadinya malah menyalah-nyalahkan yang lain. Boleh dibaca, tapi jangan diyakini sebagai satu-satunya yang benar,” ujar beliau.

Kedua, saat ini fokus ke umrah wajib. Masalah koper dan sebagainya, nanti cari setelah umrah. “Semua koper pasti ada di hotel ini, tapi potensinya petugas meletakkan di lantai lain,” ujar beliau menenangkan.

Pelaksanaan Umrah wajib dimulai dengan kumpul jam 15.00 waktu KSA di lantai bawah, sudah jamaah harus telah punya wudhu. “Semua kalung pakai. Bawa tas paspor, yang punya gunting bawa. Bawa uang secukupnya. Kunci kamar titipkan di resepsionis. Kunci kamar jangan dibawa ke Masjidil Haram. Ke Masjidil Haram semuanya naik bus, tak harus berdasarkan rombongan,” tutur beliau.

“Saat di Masjidil Haram, kita shalat Ashar dulu. Yang punya payung, bawa. Setelah shalat Ashar selesai, langsung masuk pelataran masjid. Jamaah laki-laki bagi menjadi dua, pagar kanan dan kiri, tangan letakkan di pundak temannya di depan, ibu-ibu di tengah. Saya di depan, Abah Syukran di belakang. Jamaah yang tentara dan polisi, di belakang juga.”

“Yang tidak kuat, suruh minggir, tandai tempatnya. Foto. Jangan boleh pindah, nanti dijemput Kiai.

“Setelah thawaf, shalat dua raka’at bila ada tempat. Lalu sai tujuh kali di Shafa dan Marwah. Setelah itu tahallul. Selesai umrah wajibnya. Tapi pulang pakai pakaian ihram dulu. Jangan menginap di Masjidil Haram dulu. Panjenengan masih capek. Pulangnya tidak harus bareng-bareng.

“Pulang pergi jamaah memakai Bus 17. Pulang ke hotel, mandi keramas lalu istirahat. Sementara jamaah yang sepuh terutama yang didorong, termasuk uang mendorong, akan diantar khusus sekitar jam 22.00 atau 23.00 waktu KSA,” pungkas beliau.

Bagikan

BACA BERITA